27 Januari 2009

We Will Not Go Down (Song for Gaza)

Michael Heart bikin lagu buat Gaza.


Michael Heart, pria kelahiran Syria yang menetap di Los Angeles, Amerika Serikat, menerima sambutan banyak orang sejak lagunya, We Will Not Go Down, dikenal luas. Musisi Amerika ini mengaku merasa senang dan bahagia dengan album yang ditujukannya untuk anak anak Palestina itu.

Pria yang dibesarkan di Eropa, khususnya di Swiss dan Austria itu, merasa marah dan terharu melihat korban di sekolah PBB yang memberikan inspirasi baginya untuk mengarang lagu yang ditujukan untuk korban Gaza.

Awal Januari 2009, Michael menulis dan sekaligus menyanyikan lagu yang menceritakan situasi masyarakat Palestina in Gaza. Lagu yang diberi judul We Will Not Go Down itu akan terus bergema di hati masyarakat dunia.

lirik :

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

disini juga ada

23 Januari 2009

Jampidum Dukung Polri SP3 Kasus PKS

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapatkan angin segar terkait kasus dugaan kampanye terselubung dalam aksi demo Israel pada 2 Januari lalu.

Jampidum Abdul Hakim Ritonga sepakat dengan pendapat penyidik polri yang menyatakan bahwa kasus ini kurang bukti dan harus segera dihentikan penyelidikannya. Rencana Kepolisian segera menerbitkan SP3 adalah langkah yang tepat.

"Ya, memang (langkah SP3) itu benar, ketentuannya memang begitu," ungkap Ritonga di Gedung Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta, Jumat (23/1/2009).

Kasus PKS, kata Ritonga, harus menjadi pembelajaran bagi Bawaslu, Polri, Kejagung, dan pihak terkait lain dalam menangani perkara pidana pemilu. Semestinya kasus semacam itu harus terlebih dulu dilakukan gelar perkara. "Sehingga jelas apakah ada unsur pidananya atau tidak," tukasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menetapkan tiga kader PKS sebagai tersangka dalam aksi unjuk rasa menentang agreasi Israel. Mereka adalah Tifatul Sembiring, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Triwisaksana, dan Ketua PKS Jakpus M Agus. Hingga kini kasus tersebut masih dalam proses penyidikan.

(Foto : Abdul Hakim Ritonga)

Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Umum

22 Januari 2009

Ibrahim Abdurrahman



foto aksi solidaritas palestina oleh PKS kalbar
foto diambil oleh dian Prawira

15 Januari 2009

Demo Bukan Kampanye

"Itu sangat mungkin terjadi karena ini sudah menjelang pemilu. Tapi yang pasti, pengerahan masa oleh PKS itu tidak menyampaikan visi-misi maupun program partai. Jadi ini tidak bisa disebut kampanye," ujar Tifatul.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring, menyatakan siap diperiksa Kepolisian Daerah Metro Jaya. Tifatul akan menerangkan bahwa demonstrasi 2 Januari 2009 lalu bukanlah kampanye.


"Ini murni isu kemanusiaan. Yang perlu diperhatikan adalah justru dipertanyakan rasa kemanusiaan Pengawas Pemilu," kata Tifatul kepada VIVAnews, Rabu, 14 Januari 2009.

Tifatul yang berdarah Batak Karo bercampur Minang itu menjelaskan, saat demonstrasi yang mengerahkan lebih seratus ribu kader itu tak ada imbauan untuk memilih PKS dalam Pemilu. "Tidak ada penyampaian visi-misi PKS. Yang kita serukan murni isu kemanusiaan, bahwa ada tragedi kemanusiaan. Manusia dibantai manusia lainnya," kata Tifatul.

Penggunaan identitas PKS di dalam demonstrasi juga untuk keperluan polisi. Karena PKS tidak merancang sebagai kampanye, PKS hanya mengajukan izin berunjuk rasa ke polisi. "Izin ke polisi itu kan perlu meminta identitas yang jelas. Identitasnya partai yaitu PKS dan kemudian polisi memberikan izin," ujar calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat nomor urut 1 daerah pemilihan Sumatera Utara I itu.

14 Januari 2009

PKS: Harga BBM Jangan Jadi Jualan Politik

Penurunan harga tidak efektif bila tidak diikuti turunnya biaya hidup lainnya.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera parlemen, Mahfudz Siddiq, mengatakan rencana pemerintah menurunkan kembali harga bahan bakar minyak merupakan langkah efektif mengurangi beban masyarakat. Disarankan kebijakan itu tidak terputus hanya sampai di tahap pengurangan harga.

“Bila ingin menurunkan kembali harga bagus-bagus saja,” kata Mahfudz melalui pesan singkat yang diterima VIVAnews, Selasa 13 Januari 2009.

Menurut Mahfudz, pemerintah harus memperhatikan masalah utama yang sekarang ini dihadapi masyarakat. Yaitu kelangkaan bahan bakar minyak dan gas yang terjadi di berbagai daerah. Selama kelangkaan itu tidak teratasi, kata Mahfud, tidak kebijakan penurunan harga itu tidak efektif mengurangi beban masyarakat.

Mahfudz juga mengatakan penurunan harga tidak efektif bila tidak diikuti turunnya biaya transportasi umum. “Kalau tidak demikian, masyarakat hanya akan melihat sebagai jualan politik jelang pemilihan umum saja,” kata dia.

Pejuang Palestina Pukul Mundur Teroris Israel

Pasukan perlawanan Palestina yang dipimpin Brigade Izzuddin Al-Qossam, sayap militer gerakan Hamas berhasil memukul mundur serdadu-serdadu Israel yang berupaya merangseg memasuki Gaza dari berbagai penjuru.
Sumber di Al-Qossam menyebutkan, 11 kendaraan militer Israel di Tel Islam dan Zaitun hancur dalam pertempuran sengit antara pasukan perlawanan dengan serdadu Israel yang berakhir dengan kekalahan di pihak Israel.
Sumber lokal menyebutkan, pasukan Israel berupaya meraih kemenangan paska pidato perdana menteri Ismael Haneya yang menyatakan kegagalan Israel, dengan menyerbu kota Gaza dari berbagai penjuru. Mereka mengerahkan puluhan tank dan helikopternya secara masif disertai bom phospore menggempur sejumlah tempat di Gaza.
Koresponden ifp di Gaza menyebutkan, tank-tank Israel berusaha merangsek ke wilayah Syaikh Ijlin dan Tel Islam, setelah sekian lama terkonsentrasi di Net Sarem, wilayah jajahan Palestina 48. Mereka mulai bergerak menuju Shabra.
Brigade Al-Qossam menghadapi mereka dengan melessakan roket RBG dan roket anti tank serta ranjau-ranjau darat. Serangan yang tak diperkirakan sebelumnya ini mengakibatkan serdadu Israel terpaksa kembali ke pangkalan semula, setelah mereka gagal membumi hangusakan sejumlah permukiman penduduk.
Sementara itu, Komite Perlawanan Rakyat dan Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam mengumumkan, pihaknya berhasil merontokan sejumlah tank dan kendaraan tempur Israel dengan roket RBG mereka.
Beradasarkan berbagai sumber yang ada menyebutkan, pasukan Israel berusaha menutupi kekalahanya dengan menembakan roket-roketnya secara sporadis ke arah warga permukiman hingga menimbulkan korban jiwa di kalangan warga sipil.
Operasi ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan militer Israel untuk memasuki Gaza, namun selalu berakhir dengan kegagalan.
Sumber : Buletin FS PKS Fans Club

06 Januari 2009

Diam, Sama Dengan Ikut Bunuh Rakyat Palestina

dakwatuna.com - Sebuah Lembaga HAM Palestina mengingatkan bahaya kematian karena lapar atau terputusnya aliran listrik mengancam ribuan nyawa rakyat Palestina sebab blokade yang mencekik mereka sejak tujuh bulan lalu.

Pusat HAM Al-Mizan menyebutkan dalam pernyataan Senin (21/1) yang diterima oleh Infopalestina, kematian jelas mengancam rakyat Palestina jika dunia diam saja dan tidak berdaya menghentikan pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap hak sipil Palestina.
Blokade menghambat bantuan internasional.

Al-Mizan menegaskan, blokade Jalur Gaza oleh Israel sudah sampai pada menutup total Jalur Gaza terhadap bahan bakar, kayu bakar, bahan makanan pokok, obat-obatan, alat medis selama tiga hari berturut-turut. Di hari pertama Israel menghalangi bantuan dari UNWRA PBB yang sangat dibutuhkan oleh 800.000 pengungsi Palestina di Jalur Gaza. Bantuan itu berupa beberapa kontainer tepung, minyak, gula, susu dan lain-lain.

Langkah ini sebenarnya sudah dilakukan Israel dengan blokade parsial sejak tahun 2000. kemudian ditutup total sejak Israel menetapkan wilayah Jalur Gaza sebagai “musuh” enam bulan lalu.

16 Oktober 2007 Israel memutuskan untuk mengurangi bahan bakar ke Jalur Gaza yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik.

Roti Menghilang

Bahan pokok yang makin menghilang adalah roti. Sebagian besar tukang pembuat roti mulai menutup usaha mereka. Sehingga warga setiap harinya hanya berharap bisa memperoleh beberapa potong roti yang sangat jarang mereka peroleh. Di tambah lagi pasokan listrik yang putus. Dalam kondisi kurangnya roti yang merupakan makanan pokok warga Jalur Gaza, harga roti melambung tinggi. Padahal 70% warga Jalur Gaza adalah miskin.

Korban Bertambah Terus

Sejak awal tahun 2008 blokade terhadap Jalur Gaza oleh Israel kini sudah menelan korban 72 orang, 13 invasi Israel yang terakhir hari Senin pagi ini (21/01) yang menelan korban meninggal sebanyak 40 orang, serangan roket udara sebanyak 21 kali.

Pelanggaran Hukum Internasional

Al-Mizan menegaskan, tindakan Israel mencegah masuknya bantuan makanan, obat-obatan ke Jalur Gaza bertentangan dengan pasal 25 hukum HAM dunia dan pasal 11 perjanjian dunia khusus masalah hak ekonomi, sosial dan budaya yakni hak untuk untuk menerima pelayanan kesehatan akal dan jasad, pasal 12 soal ekonomi, budaya, dan sosial dan hak menerima pendidikan.

Tindakan Israel juga bertentangan dengan konvensi Jenewa ke IV pasal 33, 146, 147.

Karenanya, Al-Mizan meminta kepada dunia internasional untuk menghentikan kejahatan Israel dan menghentikan tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza. Al-Mizan juga mengajak seluruh lembaga, tokoh HAM untuk segera melakukan gerakan penekanan terhadap pembuat keputusan di negeri mereka masing-masing agar mengambil keputusan tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan Israel.

Umat Islam, Bersatulah !


dakwatuna.com - Dalam surah Ali Imran: 103, Allah swt. memerintahkan agar kita berpegang teguh terhadap tali Allah dan jauhi perpecahan. Dalam ayat tersebut Allah berfirman: wa’tashimuu bihablillah jamii’aw walaa tafarraquu. Dalam kata wa’tashmuu terkesan makna keharusan bersungguh-sungguh memegang tali Allah. Jangan main-main –apalagi mempermainkan– sedikitpun. Lalu dari kata jamii’aa, tergambar makna bersama-sama, saling melengkapi, penuh nuansa persaudaraan, tanpa sedikitpun permusuhan. Lalu dipertegas lagi dengan kata walaa tafarraquu yang artinya jangan berpecah belah. Allah tidak berfirman: walaa takhtalifuu (jangan berbeda pendapat), sebab perbedaan pendapat dalam wilayah fikih adalah fitrah. Masing-masing manusia Allah bekali kecerdasan akal yang berbeda. Pun juga masing-masing mempunyai kesungguhan yang berbeda dalam mencari ilmu. Maka sudah pasti perbedaan pendapat akan sulit dihindari. Karenanya Allah tidak melarang perbedaan pendapat.

Berdasarkan hal tersebut, perbedaan pendapat pasti akan terjadi sekalipun di zaman Rasulullah saw. Banyak riwayat yang merekam perbedaan pendapat antara para sahabat seperti perbedaan pendapat terhadap teks hadits yang memerintahkan shalat Ashar di Bani Quraidzah. Sebagian sahabat paham bahwa maksudnya bukan tempatnya, melainkan segeranya pergi ke Bani Quradzah. Sebab, shalat Ashar ada waktunya yang tidak bisa ditunda. Namun sebagian sahabat memahami hadits apa adanya, sekalipun kemudian mereka shalat Ashar setelah masuk waktu Maghrib di Bani Quraidzah. Tetapi ternyata perbedaan pendapat tersebut tidak mebuat mereka berpecah-belah. Mereka tetap bersatu dan bersinergi. Demikian juga perbedaan pendapat antara para imam madzhab fikih yang empat: Hanafi, Maliki, Hanbali, dan Syafi’i. Mereka sangat toleran dan saling menghormati. Bahwa perbedaan fikih bukan suatu yang harus menyebabkan perpecahan. Ketika Imam Syafi’i diminta menjadi imam shalat Subuh di pusat wilayah madzhab Hanafi, ia tidak membaca qunut. Ketika ditanya, ia menjelaskan bahwa itu sikap hormat terhadap pendapat madzhab Hanafi yang tidak membaca qunut pada saat shalat Subuh.

Lebih-lebih sekarang, kita menyaksikan umat Islam dibantai dari berbagai arah. Bukan hanya serangan pemikiran, melainkan lebih dari itu: serangan senjata yang menelan ratusan nyawa. Maka bukan saatnya lagi kita centang perenang sibuk dengan perbedaan fikih, perbedaan bendera partai, atau perbedaan nama golongan. Allah yang kita sembah masih sama. Kiblat shalat kita juga masih sama. Jumlah rakaat shalat fardhu kita tidak ada bedanya. Nabi yang kita ikuti juga sama. Nama agama kita sama. Tempat kita melaksanakan ibadah haji juga sama. Lalu apa yang akan membuat kita tidak mau bekerja sama? Apakah hanya karena perbedaan pemahaman terhadap satu teks ayat atau hadits secara fikih lalu kita berpecah belah, saling menjatuhkan bahkan saling menyesatkan?

Sejauh yang saya amati, perbedaan antara kelompok umat Islam yang ada masih sekitar perbedaan fikih dan cara berdakwah. Sebagian mengambil yang tradisional dan sebagian lebih akademis. Sebagian menitikberatkan kepada dakwah dari masjid ke masjid, dan sebagian yang lain fokus pada ashalah sunnah sesuai dengan teks sahih dari Rasulullah saw. Karenanya, kelompok ini sangat teliti mengecek kesahihan hadits dan menyajikannya secara ilmiah. Sebagian fokus pada perbaikan sosial politik supaya lebih bersih, lebih memihak kepada kemaslahan masyarakat secara umum dan lebih sesuai dengan ajaran Islam yang kaffah. Sebagian yang lain memilih misi dakwahnya mengcounter pemikiran sesat. Semua kondisi ini sungguh tidak cukup alasan untuk berpecah-belah.

Karena itu, ayo bersatulah, wahai umat Islam! Umat ini sangat membutuhkan persatuan kalian. Tidak ada persaudaraan tanpa persatuan. Allah tidak akan pernah menurunkan rahmat dan pertolonganNya kepada umat yang berpecah-belah. Karena itu, tanamkan budaya ishlah “fa ashlihuu” karena ini jalan satu-satunya untuk menegakkan persaudaraan (ukhuwah). Allah berfirman dalam surah Al-Hujuraat: 10:
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu; dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat).”

Wallahu a’lam bishshawab.

Dr. Amir Faishol Fath