16 Oktober 2008

TUHAN 9 SENTI

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat
merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.

Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisab rokok.

Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhan, ya ustadz.
Kiai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum. Min fadhlik, ya ustadz.

25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan ?
Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.

Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
Karena pada zaman Rasulullah dahulu,
Sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan

Berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
Jutaan jumlahnya,
Bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
Dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
Diiklankan dengan indah dan cerdasnya.

Tidak perlu wudhu atau tayyammum menyucikan diri,
Tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
Karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.


(Oleh Taufiq Ismail)


Iklan salah satu produk rokok yang digandrungi anak muda.
(kate die "Hendra Banget")

1 komentar:

Dini Haiti Zulfany mengatakan...

kate die "Hendra Banget"

hoho... emang kan? alergi benar gak same kate maaf.